Kemari Mari Kita Ngopi

Search

Saturday, August 3, 2019

One Piece : 8 Tahun seraya menghitung kehilangan.


Sejauh yang bisa aku ingat, kelas 4 SD adalah pertama kalinya punya dan tidur di kamar sendiri. Sebelumnya aku tidur sekamar dengan orang tua, lalu pindah sekamar dengan kakak. Kamar yang ku huni adalah kamar kosong. Aku memutuskan membersihkannya dan menjadikan tempat tidur,tempat bermain serta tempat bermimpi dan memghayal menjadi orang yang luar biasa. Kamar itu dipenuhi mainan seperti tamiya, gasingan, kelereng, pedang-pedangan, miniatur robot jiban dan power ranger. Di kamar itu juga aku pertama kali membaca komik one piece lupa edisi berapa, komik bekas yang dibeli kakakku di pasar Munggi. Tentu saja aku tak terlalu mengerti bagaimana cerita awalnya. Jika diibaratkan sebuah sinetron, aku hanyalah penonton yang hadir pada episode ke 100, menonton dengan penuh tanda tanya, ketika ceritanya mulai tertarik muncul tulisan “bersambung”. Sialnya, aku mencari-cari edisi berikutnya tapi tidak ketemu. One piece menjadi satu-satunya anime yang saya suka, sampai sekarang juga. Beberapa hari yang lalu aku memlihat One Piece episode terakhir. 8 tahun sejak pertama kali membacanya. Luffy masih remaja,Zoro masih muda,Chopper masih bocah tak beranjak dewasa. Beberapa tokoh baru juga masuk dan hadir. Dan aku sudah tak lagi kecil,kamar kosong yang dulu kupakai sudah hilang sejak direnovasi.Ayah ibu makin menua. Nenek sudah dipanggil Tuhan dan kawan-kawan yang dulu merakit Tamiya dan beradu gangsingan sudah banyak yang lulus dan banyak yang tidak ku ketahui kabarnya. Hidupku masih gini-gini aja.

No comments:

Post a Comment